BELAJAR DARI PERSAHABATAN “EMPAT SEKAWAN”


“Empat sekawan” adalah sebutan persahabatan antara empat orang laki-laki yang sudah terjalin lama. Persahabatan mereka bermula dari pertemuan saat mereka berada dalam satu SMA yang sama. Persahabatan mereka berawal dari hoby yang sama yaitu sepak bola. Dari bermain sepak bola itulah kedekatan mereka mulai terjalin, mereka dengan teman-teman lainya dalam tim sepak bola SMA tersebut bertekad setidaknya memajukan sekolah mereka melalui sepak bola. Bermula dari situlah keakraban mereka semakin hari semakin akrab, bermula dari pembicaraan sepak bola berlanjut dalam hal-hal lain dalam hidup mereka.

Seiring berjalannya waktu keakraban mereka ”Empat Sekawan” semakin erat lebih dari sekedar hoby yang mereka bicarakan, bahkan diantara mereka berempat ada istilah jawa "turling" yang berarti turu keliling, bergantian setiap hari libur mereka menginap ke rumah salah satu dari mereka. Walaupun jarak rumah mereka jauh, tetap tidak mengurangi semangat untuk sekedar bertemu. Terdapat banyak hal yang mereka bicarakan saat kumpul bersama, dari masalah rumah, sekolah, masalah asmara, dan sebagainya. Meskipun mereka tetap memiliki kehidupan masing-masing yang bersifat privasi, tapi merekalah “Empat Sekawan” merupakan tempat pertama menceritakan segala hal dari yang bersifat serius hingga hal-hal yang bersifat konyol yang kadang membuat mereka ber-empat tertawa terbahak-bahak hingga semalaman.

Kehadiran “Empat Sekawan” selalu membuat suasana makin hidup dimanapun mereka berada, meskipun tal lepas terkadang bercanda mereka keterlaluan. Itu semua menggambarkan betapa erat keakraban persahabatan mereka. Bahkan terkadang yang berlebihan dari mereka adalah sesekali mereka malah mementingkan “Empat Sekawan” dari pada pasangan mereka (pacar).

Persahabatan mereka berjalan begitu saja tanpa menggunakan komitmen apapun, secara naluriah dimanapun mereka berada selalu ada rasa membutuhkan diantara mereka. Momentum apapun itu selalu menambah keakraban persahabatan mereka termasuk hal-hal yang membuat masalah diantara mereka. Memang membicarakan mereka ber empat meskipun saya menulis sampai esok hari tulisan ini tidak akan selesai, karena sampai saat inipun persahabatan mereka selalu ada cerita baru.

YANG MENJADIKAN PERTANYAAN KITA, SESEMPURNA ITUKAH PERSAHABATAN MEREKA TANPA MASALAH?

Tentu saja tidak, persahabatan mereka berempat bukanlah tanpa masalah, banyak masalah yang sudah mereka lalui.  bagi “Empat Sekawan” masalah itulah yang menjadikan mereka semakin kuat rasa persahabatannya. Bagi mereka tidak ada alasan untuk tidak mampu menghadapi masalah dengan rasa persahabatan yang mereka miliki. Telah banyak cobaan yang menguji persahabatan mereka. Dari berupa masalah miss komunikasi, beda pendapat, terkadang karena keegoisan salah satu dari mereka, bahkan urusan wanita mereka harus saling berkompetisi satu sama lain. Tapi mereka tetap menghargai persahabatan mereka lebih dari semua kepentingan individu mereka masing-masing. Berbagai bentuk masalah sosial yang kerap menimbulkan konflik sosial, bagi “Empat Sekawan” semua bisa dilalui dengan persahabatan. Disaat salah satu dari mereka egois, salah satu dari mereka rela mengalah, disaat salah satu dari mereka mengetahui wanita yang dicintainya juga dicintai salah satu “Empat Sekawan” salah satu rela mengalah demi sahabatnya. Dan masih banyak hal lagi yang bisa diselesaikan dengan persahabatan mereka.

Lebih dari itu semangat persahabatan mereka tidak hanya untuk “Empat Sekawan”, melainkan juga tertular ke dalam kehidupan masing-masing mereka ber-empat. Di luar “Empat Sekawan” mereka selalu menjadi sosok yang bersahabat bagi orang lain yang berada di lingkungannya tanpa melihat siapapun mereka.
Meskipun sekarang kesibukan, jarak, dan status mereka (ada yang sudah menikah dan ada yang belum menikah) mengurangi komunikasi mereka ber-empat keakraban mereka tidak berkurang sedikitpun. Merekamampu membuktikan persahabatan mereka tanpa batas, semua halangan tidak mampu menyurutkan rasa persahabatan mereka.

Dari persahabatan “Empat Sekawan” ini memberikan bukti kepada kita bahwa persahabatan bisa utuh selamanya dalam segala kondisi.

Persahabatan “Empat Sekawan” bisa memberi contoh kepada kita bahwa:
  1. Persahabatan (ukhuwah) tidak mengenal batas apapun.
  2. Segala permasalahan sosial antar individu selalu bisa diselesaikan dengan rasa persahabatan.
  3. Persahabatan (ukhuwah) selalu ada proses yang menyertai yaitu permasalahan satu sama lain, karena hal itulah yang akan menguatkan sebuah hubungan. Dan “Empat Sekawan” sudah membuktikan.
Melalui tulisan saya kali ini, saya berharap kita dapat meniru semangant persahabatan “Empat Sekawan” untuk diterapkan pada kehidupan kita masing-masing. Karena pada hakikatnya kita semua adalah saudara. Hendaknya kepentingan apapun dalam hidup kita tidak mengalahkan rasa persahabatan kita dengan sesama manusia.

Melalui tulisan sederhana ini saya ingin memperkenalkan “Empat Sekawan” kepada semua pembaca.
Mereka yang membangun “Empat Sekawan” hingga saat ini adalah yang pertama beliau Mas Imron Robani, satu-satunua “Empat Sekawan yang sudah menikah, sekarang beliau kerja di perusahaan swaasta di kota Solo. Kemudia ada beliau Mas Doni Putra Pradana, beliau bekerja menjadi tenaga pengajar di salah satu Play Group Swasta di kota Solo. Yang ke tiga ada beliau Mas Rohmat Sabani, yang sekarang kuliah di UTP Solo di jurusan olah raga, beliau juga menjadi salah satu pemain Persebi Boyolali. Dan yang ke empat dan terakhir yaitu saya sendiri yang merancang tulisan ini untuk mengabadikan kehebatan rasa persahabatan mereka di tengah-tengah kekurangan dan kekhilafan saya sebagai manusia.

Dan kini “Empat Sekawan” semakin lengkap dengan “Keluarga Besar Empat Sekawan” dengan hadirnya Mbak Defi Amalia yang dipinang Mas Imron sejak tanggal 22 Januari 2012 lalu.

Mewakili “Empat Sekawan”, akan kami nantikan wanita-wanita yang akan melengkapi “Keluarga Besar Empat Sekawan”. hehe.. :-)

EMPAT SEKAWAN
~NEVER ENDING FRIENDSHIP~


Comments

Popular posts from this blog

"molimo"

Buka Mata , Buka Telinga

Apa arti nama dalam selembar amplop?