Wow, 1200 Anjing dimakan setiap hari

Pernah merasakan masakan daging Anjing?. Kalau belum,  berarti sama. Hehe

Saya terkejut membaca berita di solopos.com yang menyampaikan ternyata di Solo banyak pedagang atau warung penjual olahan daging anjing. Data yang disampaikan cukup mengejutkan bagi saya, dimana ada sekitar 100 warung dan satu warung rata-rata harus membunuh 12 ekor anjing per harinya, tergantung laris atau tidaknya warung tersebut.
Para pedagang menjual olahan daging anjing dengan berbagai varian masakan dari satai jamu, rica-cica, hingga tongseng. Saya juga baru tahu, ternyata ada komunitas yang memperhatikan maraknya kuliner masakan anjing ini.
Bersumber dari solopos.com, komunitas itu bernama Sahabat Anjing Surakarta atau komunitas peduli anjing.  Mereka berdiri sejak 2012. Cerita singkatnya komunitas pecinta anjing tersebut pada awalnya hanya mengamati. Lama-kelamaan mereka cukup gemas dengan menjamurnya pedagang makanan anjing. Mereka beranggapan bahwa menkonsumsi anjing sebagai makanan adalah hal aneh dan tak biasa. Anjing bukan termasuk hewan ternak, melainkan peliharaan yang lucu dan setia. Selain itu, mereka tidak tega melihat penyiksaan terhadap anjing yang dibunuh. Hingga akhirnya mereka membuat kelompok yang disebut Sahabat Anjing Surakarta.

“Saya dulu saat jalan-jalan sama anjing saya, bertemu dengan salah satu pedagang [daging anjing] yang sedang jalan-jalan juga dengan anjingnya. Saat itu saya bertanya dan dijawab satu hari itu sampai 50 ekor anjing yang dibunuh. Entah itu dibagi hanya satu warung atau dengan cabangnya. Saya tidak tanya lebih lanjut karena takut dia mencurigai saya,” ujar salah satu anggota komunitas dikutip dari solopos.com.

Jadi cukup beralasan ya, jika ada yang menyebut Solo menjadi salah satu tujuan  kuliner "Guk-guk".

Saya memberi apresiasi terhadap komunitas tersebut. Hanya saja harus membuat batasan dulu, karena yang namanya sayang terhadap binatang dengan pemanfaatan hewan sebagai bahan makanan itu sangat berbeda dan subyektif. Dan selama ini memang anjing bukan hewan yang dilindungi. Pendapat ini tentunya diluar pendapat Keagamaan, ya...

Kalau dari segi pedagang, pasti menjalankan bisnis tersebut karena ada permintaan. Dan maraknya pedagang anjing dewasa ini, berarti ada permintaan yang besar pula dari masyarakat.

Selesai.

Hasil gambar untuk warung anjing
Photo by:salafiyunpad.wordpress.com


Comments

Popular posts from this blog

"molimo"

Buka Mata , Buka Telinga

Apa arti nama dalam selembar amplop?