"Ramadhan Rasa Kolak"
Bulan
ramadhan adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriyah yang sangat dinantikan
masyarakat Muslim di seluruh penjuru Dunia, tak terkecuali di Indonesia. Bulan
Ramadhan memiliki arti penting bagi masyarakat Indonesia yang merupakan Negara
dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di Dunia. Tak ayal kedatangan Bulan
Ramadhan tidak hanya bermakna religius, tetapi juga bernilai bisnis yang
tinggi. Salah satu bisnis itu adalah bisnis makanan yang menjamur dimana-mana
begitu Bulan Ramadhan datang. Dan saya mengamati salah satu makanan yang paling
banyak dijual saat Bulan Ramadhan datang adalah Kolak. Barangkali masyarakat
kita khususnya masyarakat Jawa sangat familiar dengan makanan khas satu ini. Bagi
saya selain rasanya yang enak, bahan makanan berbahan dasar pisang ini menjadi
tradisi tersendiri di Bulan Puasa. Rasanya ada yang kurang jika tidak
mengkonsumsi kolak selama Bulan Ramadhan. Sehingga rasanya Kolak dan Bulan
Ramadhan adalah sesuatu yang beriringan dan tak terpisahkan dalam masyarakat
kita.
Lalu
apa tujuan saya menghubungkan Bulan Ramadhan dengan Kolak?
Dari
apa yang telah saya sampaikan diatas esensi pertama adalah keduanya merupakan
rutinitas tahunan. Karena setiap Bulan Ramadhan datang bisnis makanan termasuk
Kolak akan mengikutinya. Kesamaan tersebut bagi umat Muslim semestinya tidak
sekedar rutinitas tahunan, karena makna religius dari Bulan Ramadhan adalah
perilaku dalam kehidupan sehari-hari selepas menjalani Puasa selama 30 Hari.
Bulan Ramadhan merupakan anugerah dan kasih sayang Allah terhadap umatNya yang
memberi Bulan dimana penuh keberkahan yang
bertujuan agar umatNya menjadi hamba yang lebih bertaqwa. Hal ini sebagaimana
tercantum dalam Al-qur’an Surat Al-baqarah ayat 183.
Dengan
memahami makna yang terkandung dalam QS Al-baqarah ayat 183 tersebut semestinya
Bulan Ramadhan lebih dari sekedar rutinitas. Datangnya Bulan Ramadhan tiap
tahun ini harus menjadi Training Center,
sehingga selepas bulan Ramadhan kita semua menjadi insan yang bertaqwa atau
minimal lebih baik.
Nha,
kalau Bulan Ramadhan hanya kita anggap sebagai rutinitas tahunan untuk menjalankan
ibadah Puasa menahan diri dari rasa lapar dan haus tanpa ada perubahan sikap
maupun perilaku. Itu sama dengan halnya kita menantikan hidangan Kolak yang
musiman.
Dan
itulah yang saya sebut sebagai “RAMADHAN RASA KOLAK”.
Naudzubillahi min dzalik…
Comments