TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SISWA KELAS XII MA AL-ISLAM SURAKARTA

Alhamdulillah bisa nulis lagi.. hehe,, kali ini saya ingin mempublikasikan hasil penelitian saya yang akan saya pertanggung jawabkan di depan penguji dalam ujian akhir saya pada hari kamis tanggal 18 Agustus 2011. Demikian rencana presentasi pembukaan saya….

Assalamu'alaikum WR Wb....
Alhamdulillah hari ini saya bersama dengan pembimbing dan penguji skripsi bisa berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat dan dalam bulan penuh barokah. dan semoga ujian saya mendapat kemudahan dari Allah.. amin.
sholawat serta salam terucapkan untuk Nabi Muhammad SAW.
Yang saya Hormati Bapak Hadwi selaku Pembimbing saya, dan yang saya hormati bapak Nasrulloh, bapak Siigit, dan bapak Yudik sebagai penguji. Terima kasih telah bersedia membimbing dan menguji saya.
Pada kesempatan yang langka ini saya ingin mengulas penelitian saya yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN ANAK SISWA KELAS XII MA AL-ISLAM SURAKARTA".

Saya tertarik dengan penelitian ini karena ada banyak pendapat mengenai hubungan dua variabel ini dan karena pentingnya kebutuhan seseorang untuk mendapatkan keadaan tubuh yang bugar yang nantinya akan menunjang berbagai kegiatan yan dilakukan sehari-hari dari bangun tidur sampai waktunya tidur lagi. dari Latar belakang masalah yang saya sampaikan ada beberapa pendapat ahli yang saya kutip bahwa kekuatan ekonomi menjadi salah satu faktor kekuatan penentu kesehatan seseorang. pendapat tersebut antara lain dari Erick P Eckholm (1985:4)yang menyatakan kekuatan ekonomi masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat selain faktor politik dan gaya hidup. kemudian Menurut A. W. Widjaja (1986:27) Setiap individu atau anak hidup, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dari lingkungannya. Orientasi sikap-sikap dan tindakan-tindakan termasuk keadaan jasmani anak mencerminkan di mana dia dibentuk oleh masyarakat dan lingkungannya. dan masih ada berbagai pendapat para ahli seperti yang saya tulis di skripsi saya. dari latar belakang masalah yang saya sampaikan tersebut terdapat dua item identifikasi masalah ini, yaitu: bagaimana keadaan kebugaran siswa kelas XII MA Al-Islam dan Bagaimana hubungan dua variabel yg saya teliti tersebut. dan pembatasan masalah saya, pada penelitian ini sebenarnya banyak faktor yang berhubungan dengan tingkat kebugaran seseorang, namun peneliti hanya mengambil satu faktor saja yaitu faktor sosial ekonomi orang tua. Peneliti hanya membatasi masalah pada tingkat kebugaran jasmanai terutama kebugaran kardiorespirasi siswa.rumusan masalah ini bagaimana Hubungan dua cariabel ini yang nantinya terjawab pada bab IV. tujuan penelitian ini guna mnjawab rasa penasaran saya tentang hubungan Status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kebugaran anak. sedangkan kegunann penelitian ini secara teoritis jelas menjawab rasa penasaran saya itu dan kedua secara praktik berguna untuk menumbuhkan rasa kesadaran untuk hidup bugar.

Pembimbing dan para penguji yang saya hormati,

kajian teoritik tentang variabel bebas (SSEOT) dan variabel terikat (Tingkat kebugaran) saya kemukakan pada bab II. dan dari berbagai sumber yang saya sampaikan dalam latar belakang masalah dan penelitian yang relevan menghasilkan kerangka berpikir bahwa kebugaran seseorang tidak akan timbul dengan sendirinya tetapi didukung berbagai aspek, salah satunya kekuatan ekonomi orang tua yang merupakan lingkungan terdekat seseorang yang tentunya akan menentukan perkembangan anak kedepannya. sehingga hipotesis alternative penelitian ini adalah,"Ada hubungan yang positif dan signifikan  status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kebugaran anak”.
kemudian untuk membuktikan hipotesis tersebuat saya mengambil data dari populasi siswa yang berjumlah 100siswa secara random. Ukuran sample mengacu dari tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael. Jumlah sampel dengan tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya 78 siswa putra dan putri. untuk instrumrn penelitian saya gunakan angket dan test yang sudah saya ketahui validitas dan reliabilitasnya. setelah itu akan dianalisis dengan rumus korelasi spearman rank dengan taraf signifikansi 5%.
penelitian saya lakukan 2 tahap pada tgl 10&11 Juli dilapangan pringgolayan, dan sebelumnya sudah saya beri angket.
setelah pengambilan data selesai saya lakukan olah data dengan bantuan software komputer untuk menguji hipotesis. untuk menguji hipotesis maka perlu membuat hipotesis nihil, berupa,"Tidak ada hubungan yang signifikan antara dua variabel ini.

setelah pengolah data selesai diperoleh beberapa jawaban. antara lain: bahwa status kebugaran siswa kelas XII MA Al-Islam hasil test menunjukkan bahwa 10 siswa (12,8%) berada dalam katagori istimewa, 16 siswa (20,5%) berada dalam katagori baik, 6 siswa (7,7%) berada dalam kategori cukup, 4 siswa (5,1%) dalam kategori kurang, dan 42 siswa (53,8%) dalam kategori sangat kurang. sedangkan hasil angket untuk menjawab kekuatan ekonomi datanya hanya berupa data rasip sehingga tidak mengambarkan sebuah tingkatan. dan jawaban yang paling penting yaitu didapat harga Ttabel sebesar 1.628. kemudian harga Ttabel tersebut dikonsultasikan dengan Ttabel dengan dengan taraf signifikansi 5%, yaitu t table diketahui sebesar 1,992.
Oleh karena t hitung lebih kecil dari pada t table maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis nihil (H0) diterima, sebaliknya hipotesis asli (Ha) ditolak. Jadi, kesimpulan menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kebugaran anak siswa kelas XII MA Al-Islam Surakarta.
Berdasarkan hasil ini maka jelas terlihat bahwa hipotesis penelitian tidak terbukti. Kemudian dalam pembahasan hasil penelitian seperti yang saya tulis di skripsi saya menunjukkan bahwa status social ekonomi orang tua tidak berhubungan signifikan atau bukan factor penentu tingkat kebugaran anak. Banyak hal yang dapat menjadi aspek penunjang kebugaran seseorang yang tidak termasuk dalam penekitian ini. Kebugaran seseorang sangat erat sekali kaitannya dengan aktifitas jasmani yang dilakukan sehari-hari yang akan menentukan kemampuan motorik seseorang. Kebugaran sendiri terbagi dua asek, yaitu kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan yang terdiri dari system kardiorespirasi, daya tahan otot, komposisi tubuh dan fleksibilitas. Kemudian kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan adalah kekuatan, kecepatan, keseimbangan, koordinasi, daya ledak, kecekatan, reaksi. Komponen tersebut yang akan mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang.
Pada hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tingkat kebugaran berada dalam kategori sangat kurang. Hal ini dapat terjadi pada keluarga dengan keadaan ekonomi yang berkecukupan apabila dapat mengimbangi asupan nutrisi yang mampu dipenuhi dengan berbagai aktifitas aktif, tetapi karena terenuhinya berbagai sarana dan prasarana penunjang bias menjadikan aktifitas fisik serba instan dan pasif, hal itu yang mengakibatkan kebugaran kurang optimal.
Pada keluarga dengan kemampuan ekonomi kurang berkecukupan, kemampuan pemenuhan nutrisi tidak akan maksimal tetapi keadaan tersebut akan menunjang aktifitas jasmani yang serba mengandalkan fisik untuk beraktifitas. Tetapi akibat kurang seimbangnya asupan nutrisi dengan banyaknya aktifitas akan menyebabkan tubuh mudah lelah dan kebugaran tidak optimal. Sehinnga kesimpulan penelitian sata tidak da hubungan antara status social ekonomi orang tua dengan tingkat kebugaran jasmani anak siswa kelas XII MA Al-Islam Surakarta.
Implikasi penelitian saya adalah Bagi orang tua dengan kondisi status sosial ekonomi yang lebih maupun yang kurang untuk memperhatikan keadaan kesehatan dan kebugaran anak, Bagi anak yang berada dalam ekonomi yang belum berkecukupan untuk tidak rendah diri dalam hal aktifitas jasmani guna mencapai tubuh yang bugar, Bagi keluarga yang berkecukupan untuk lebih memperhatikan aktifitas jasmani anak supaya lebih aktif, Bagi keluarga yang kurang berkecukupan agar lebih memperhatikan nutrisi bagi anak.
Saran dari hasil penelitian saya Bagi orang tua untuk memperhatikan kebugaran anak tanpa harus memperhatikan status sosial ekonomi, Bagi anak untuk mengembangkan kebugaran dengan meningkatkan aktifitas jasmani sehingga kebugaran tubuh bisa tercapai, Bagi pihak sekolah agar lebih memperhatikan tingkat kebugaran siswanya.

Saya kira presentasi dari saya cukup sekian. waktu saya kembalikan ke moderator. Kurang lebihnya mohon maaf…
Wassalamu’alaikum wr wb.


Demikian rencana presentasi saya dalam ujian akhir. saya mohon dukungan serta do'a restunya kepada semua pembaca semoga saya bisa membawa nama harum MA AL-ISLAM Surakarta dengan prestasi saya. amin...

Comments

Anonymous said…
bang bisa di upload ga skripsinya.. pengen nyari definisi operasional dengan latar belakang penelitian deskriptif cross sectional. terima kasih sebelumnya
Mf mas br blaas skarang. Wah soft file skripsi saya g tau ni flashnya dmn. Mf ini namane siapa??

Popular posts from this blog

"molimo"

Buka Mata , Buka Telinga

Apa arti nama dalam selembar amplop?