ketika harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta menjadi penyakit

tidak ada seorangpun yang hidup di dunia ini yang tidak memiliki harapan, cita-cita, keinginan, serta rasa cinta dalam kehidupan ini...
itu kalimat pembuka saya untuk menulis sisi lain di balik keindahan saat kita punya harapan, saat kita ber-cita-cita, saat menginginkan sesuatu, dan lebih-lebih saat kita merasakan jatuh cinta. mungkin pembaca akan sepakat dengan saya bahwa hal tersebut memang membuat kita selalu semangat dan merasa senang menjalani kehidupan ini. begitu juga dengan saya, buat saya hanya orang yang sudah almarhum yang tidak memiliki harapan, cita-cita, keinginan, dan jatuh cinta.
apalagi saat-saat usia remaja menjelang dewasa, waktu itulah paling tepat memaksimalkan semua potensi untuk meraih semua itu dimana pola pikir berkembang makin matang.

TAPI kapan semua itu menjadi boomerang buat diri kita sendiri?

mungkin mudah dipahami dan sangat ilmiah ketika kita sibuk bekerja apapun bentuknya demi mengejar target dan sesuatu yang kita inginkan kadang kita lupa dengan diri kita sendiri. dengan demikian diri kita terforsir sehinnga tubuh kita memberi sinyal ingin istirahat dengan sakit yang kita rasakan. boro-boro mengejar dan mendapatkan target dan tujuan kita bersibuk-sibuk, selain target makin jauh malah kita harus berurusan dengan dokter atau rumah sakit yang memakan banyak waktu dan beaya tentunya. dengan demikian jadi terasa sia-sia usaha keras kita mengejar sesuatu yang sangat kita inginkan.
hal ini mungkin mudah dipahami.dan bukan ini inti tulisan saya.

harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta ini yang menjadi motivasi terhebat kita mengarungi kehidupan ini. ada berbagai tujuan dan cita-cita yang berbeda di dunia ini, sehingga masing-masing dari kita punya rencana dan jalan sendiri-sendri untuk mewujudkan cita-cita kita tersebut.
dalam mengejar sebuah tujuan saya gambarkan layaknya kita berkompetisi menjadi yang terbaik, dalam kehidupan ini tidak mungkin semuanya menjadi pemenang.untuk itulah kita butuh usaha keras dan penuh perjuangan mendapatkan sesuatu yang kita tuju.
saya kira kita semua mendambakan menjadi pemenang sehingga kita mendapatkan cita-cita atau sesuatu yang kita inginkan tersebut.

melalui tulisan ini saya ingin menghilangkan rasa gundah saya dengan lingkungan disekitar saya.
akan saya gambarkan sebagai pemenang bagi seseorang yang berhasil meraih tujuannya entah harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta yang dimilikinya. dan sebaliknya kekalahan bagi orang yang mengalami hal sebaliknya...

saya punya harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta, begitu pun para pembaca.
sadarkah kita? kita akan berkompetisi satu dengan yang lain untuk mencapai apa yang kita inginkan tersebut?

satu contoh fakta sebagai pembuka yang saya kira menarik untuk dibahas, RASA CINTA!
mungkin diri saya sendiri bisa dijadikan bahan pembelajaran saat saya merasakan anugerah Allah paling indah ini. saya harus berkompetisi dengan banyak lelaki untuk mempertahankan sesuatu yang telah saya dapatkan. karena suatu kesalahan saya sehingga ada celah buat pesain saya, dan akhirnya itupun berhasil dan akhirnya lelaki itu yang menjadi pemenangnya tanpa saya memikirkan ada unsur pengkhianatan tau apa, tapi saya memang lebih suka instropeksi diri dan memberi selamat untuk sang pemenang sehingga konflik bisa dicegah seminimal mungkinn. munghkin dari para pembaca akan banyak lagi beracam-macam cerita untuk hal yang satu ini.
contoh kedua yang tidak kalah menarik, ada seorang guru dengan guru yang sama-sama mengajar disebuah sekolah. tentu mereka sama-sama menginginkan jam terbanyak sehingga mendapatkan upah yang lebih besar. sehingga tanpa disadari ada persaingan diantara guru tersebut yang mengampu satu pelajaran yang sama.semakin hari bersaing salah satu guru tersebut lupa esensi seorang guru untuk menjadi panuan setiap siswanya, akhirnya berjalannya waktu salah satu guru tersebut dengan cara yang curang untuk berusaha menjatuhkan guru lain yang juga temannya dengan fitnah atau hasutan yang kejam. akhirnya situasi yang seperti itu mempengaruhi iklim satu sekolah karena ada perpecahan dan permusuhan tersembunyi diantara para pengajar tersebut.
lanjut contoh ketiga yang selalu hampir setiap hari kita saksikan di televisi tentang keadaan para pimpinan kita untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. tentunya saya sebagai rakyat tahunya hanya mereka menjadi wakil rakyat dan segala yang mereka perbuat untuk rakyat. karena memang itulah tugas mereka di Jakarta sana. Tapi entah mengapa kehidupan negara kita penuh hal-hal yang busuk semacam korupsi, pembunuhan, saling fitnah makin meraja lela tiap hari. sebenarnya apa yang diinginkan tiap pemimpin kita? apa yang mereka persaingkan? apa seperti ini apabila mereka memperjuangkan nasib kita sebagai rakyat? TENTU TIDAK! ini pasti ada persaingan individu untuk menjadi pemenang sendiri.
lanjut contoh yang baru saja kita saksikan, kasus PSSI yang sangat menyita perhatian kita sebagai penggemar sepak bola. dalam organisasi yang semestinya memegang teguh sportivitas dan fairplay ini tampaknya lebih mengutamakan keuntungan individu sebagai tujuan pribadi. tapi alahamdulillah sekarang sudah sedikit terobati dengan selamatnya PSSI dari skorsing FIFA.
contoh terakhir yang ingin saya kemukakan yang mudah kita cerna. ada tetangga pulang dari luar negeri atau luar kota dan berasal dari keluarga yang terpandang dan kaya membawa banyak oleh-oleh yang kemudian dibagi-bagikan dengan tetangga yang lain. karena oleh-oleh dari luar kota tersebut terbatas maka ada tetangga yang tidak kebagian, padahal tetangga yang tidak kebagian itu sudah sangat berharap mendapatkan oleh-oleh tersebut. karena tidak mendapatkan oleh-oleh tersebut akhirnya tetangga itu kecewa berat, mungkin tanpa disadari kekecewaan itu terbawa ketika dalam pembicaraan, tetangga yang tidak kebagian oleh-oleh tadi selalu membicarakan kejelekan tetangganya. dan akhirnya kehidupan di dalam sebuah kampung menjadi tidak kondudif dan tumbuh rasa perpecahan karena adanya permusuhan.

dari contoh empiris yang saya kemukakan di atas mungkin itu hanya sedikit fenomena dalam kehidupan kita yang mewarnai perjalanan kita menggapai harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta yang kita miliki. fenomena di atas timbul dari rasa keinginan kita terhadap sesuatu yang akhirnya kita harus berbenturan dengan kepentingan orang lain. ada yang memilih untuk ksatria mengakui kekalahan dan kegagalan meraih sebuah keinginan untuk menghargai orang lain yang lebih pantas mendapatkan keinginan tersebut. ada juga sebagian dari kita yang memilih jalan untuk terus mengejar keinginan tersebut meski harus menjatuhkan orang lain yang merupakan teman, sahabat ataupun keluarga kita sendiri.

Terkadang kita buta dengan harapan, cita-cita, keinginan serta rasa cinta yang kita miliki, sehinnga menjadikan kita layaknya binatang yang berebut mangsa tanpa pikiran saling membunuh dan saling menjatuhkan.
ya, itu binatang, TAPI KITA MANUSIA YANG DILENGKAPI AKAL DAN PIKIRAN, SEHINNGA KITA LEBIH SEMPURNA DARI SEEKOR BINATANG.
ADA YANG MAU DISEBUT BINATANG? TENTU SAJA TIDAK!

TAPI MENGAPA KEHIDUPAN KITA LAYAKNYA KEHIDUPAN RIMBA YANG SALING MENJATUHKAN HANYA DEMI SEBUAH KEINGINAN?. IUTLAH  ketika harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta menjadi penyakit!
padahal keinginan belum tentu kebutuhan kita. KITA HANYA TAHU KEINGINAN KITA, TAPI HANYAA ALLAH YANG MAHA KUASA MENENTUKAN SEGALANYA SESUAI KEBUTUHAN KITA. saat kita berhasil mendapatkan sesuatu tidak perlu merasa berlebihan karena itu hanya titipan Allah yang bersifat sementara di kehidupan ini.
sementara bagi yang belum berhasil mendapatkan harapan, cita-cita, keinginan dan rasa cinta tidak perlu menyesali terlalu dalam karena itu bukan yang terbaik buat kita. kita hidup di dunia ini meskipun mempunyai tujuan yang sama TAPI REJEKI DAN JODOH KITA SUDAH DIATUR OLEH ALLAH! CACING DI DALAM TANAH PUN AKAN MENDAPATKAN REJEKI UNTUK HIDUP, APALAGI KITA UMATNYA SEBAGAI MAKHLUK YANG PALING SEMPURNA.

Melalui tulisan ini semoga saya dan kita sadar masyarakat kita (INDONESIA) saat ini lagi "sakit" dengan berbagai penyakit yang kita ciptaan sendiri. mari kita berobat dengan saling meminta maaf dan menghargai satu sama lain sebagai kawan bukan lawan.

semoga saja.........................................

Comments

Popular posts from this blog

"molimo"

Buka Mata , Buka Telinga

Apa arti nama dalam selembar amplop?