Posts

Showing posts from January, 2014

Timnas Indonesia U-19 lebih dari sekedar bermain Sepak Bola

Image
Pada tahun 2013 yang lalu kita “dikejutkan” dengan performa adik-adik kita di Tim Nasional Indonesia usia dibawah 19 tahun. Keberhasilan timnas U-19 menjadi jawara Asia Tenggara dan lolos otomatis ke Piala Asia tahun ini seakan-akan menjadi oase bagi persepakbolaan tanah air. Timnas U-19 muncul bak pahlawan ketika di partai terakhir kualifikasi Piala Asia secara mengejutkan mampu mengalahkan tim raksasa Asia sekaligus juara bertahan Korea Selatan dengan skor 3-2. Secara tiba-tiba semua masyarakat Indonesia mengelu-elukan para pemain yang sebelumnya sama sekali tidak dikenal. Sebuat saja pemain seperti Evan Dimas, Maldini Pali, Ravi Murdianto, dan lainnya tiba-tiba menjadi idola para remaja dan penggemar sepak bola Indonesia. Saya pribadi juga sangat bangga atas pencapaian Timnas U-19. Harapan saya dan tentunya harapan semua masyarakat Indonesia tentunya, para punggawa Timnas yang saat ini tengah menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta bisa melanjutkan prestasi di ajang

"molimo"

Image
Ada sebuah ungkapan unik yang menggambarkan problematika mertua dengan menantu. Ungkapan atau istilah tersebut saya dengar pertama kali disingkat dengan kata “molimo”. Pada awalnya saya mengenal istilah tersebut adalah   singkatan dari beberapa kata perbuatan tercela dalam masyarakat seperti maling, madat, madon, main dan minum. Tetapi ternyata ada singkatan lain dari ungkapan “molimo” tersebut, yakni madep mantep mangan melu moro tuo, moro tuo muni-muni mantu minggat, moro tuo mati mantu marisi . Dalam bahasa Indonesia ungkapan tersebut kurang lebih berarti keyakinan ikut makan dan tinggal dengan mertua, mertua marah-marah menantu pergi dari rumah, mertua meninggal kemudian menantu mendapatkan warisan” . Dalam menyingkat istilah tersebut ada beberapa perbedaan, selain “molimo” ada yang menyebut dengan istilah “mosongo” atau “molimolas” dan lain sebagainya. Istilah ini familiar di telinga saya sendiri, saya pun terkadang juga memakai istilah ini sekedar untuk guyonan saya de

Alhamdulillah, Saya melamarnya

Image
Hari sabtu tanggal 4 Januari 2014 atau 4.1.14 menjadi salah satu hari bersejarah bagi kehidupan saya. Pada hari tersebut saya mengajak orang tua untuk melamarkan seorang wanita yang sudah saya tentukan dan tentunya saya cintai. Tepat pada hari tersebut sekitar pukul 19.46 WIB lamaran saya diterima pihak keluarga pasangan saya. Dari seluruh proses hidup yang akan saya lalui, ini merupakan babak baru dalam kehidupan pribadi saya dengan tugas yang tentu saja akan baru, yaitu menjadi SUAMI. Semua orang akan melalui proses ini, proses yang akan mendewasakan individu sekaligus menjadi penanda bahwa seseorang sudah bisa dikatakan dewasa. Keberanian saya untuk melamar seorang wanita tentu saja melalui proses dan kemantapan dalam mempertimbangkan keputusan ini. sebelum saya mengambil keputusan ini, saya mengalami banyak sekali pembelajaran dalam hidup yang saya artikan sebagai modal dalam mengarungi rumah tangga kelak. Sebelum saya menentukan satu wanita yang saya lamar, saya telah men